Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Turen

Setiap tanggal 24 Agustus, SMP Negeri 1 Turen merayakan Hari Ulang Tahunnya, bulan yang sama dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Ini adalah waktu yang tidak pendek bagi sekolah untuk menjadi Wawasan Wiyata Mandala yang patut dibanggakan, tidak hanya dari segi sarana prasarana, tetapi juga insan-insan di dalamnya yang mampu mencetak siswa-siswi luar biasa.

Negara kita mempunyai sejarah perjuangan Kemerdekaan, begitu pula SMP kita yang memiliki sejarah yang tak lepas dari perjuangan para pendahulu, baik yang masih sehat maupun yang telah berpulang.

Awal Mula: Dari Menumpang hingga Mandiri

Pada masa awal, SMP Negeri 1 Turen belum mempunyai gedung sendiri dan masih menumpang di bekas Sekolah Tionghoa (lokasi yang sekarang digunakan SMK Negeri 1 Turen).

Pada awal tahun 1960, Kepala Desa Turen (Bpk. Sukari) dan Wedana Turen (Bpk. Subagio) berinisiatif mengumpulkan Camat se-Kawedanan Turen untuk bermusyawarah mendirikan sekolah yang diberi nama SMP Negeri Turen. Hasilnya, terbentuklah Panitia Pembangunan Gedung SMP Negeri Turen yang diketuai oleh Bapak Subagio.

Perjuangan Mendapatkan Lahan

Tanah yang dibidik untuk pembangunan awalnya adalah milik Pabrik Tepung Turen (saat itu pabrik terbesar No. II se-Asia). Tanah tersebut berupa sawah yang ditanami mendong untuk penyaringan air dan sedianya akan diambil alih oleh Angkatan Darat untuk pabrik peluru.

Sebelum tanah diambil alih sepenuhnya, Bapak Wedana dan Bapak Kepala Desa mengajukan permintaan tanah seluas 1 hektar untuk pembangunan gedung SMP. Baik penguasa pabrik maupun pihak Angkatan Darat menyetujui permintaan tersebut.

Gotong Royong:
Dana untuk pembangunan gedung diperoleh dari hasil gotong royong masyarakat se-Kawedanan Turen. Seluruh Camat dan Kepala Desa ikut aktif dalam penggalian dana ini.

Tonggak Sejarah Pembangunan

• 4 Desember 1959: Pelembagaan SMP Negeri 1 Turen.
• 2 Februari 1961: Peletakan batu pertama pembangunan oleh Bapak Wedana/Bapak Subagio (Prasasti berada di Ruang Multimedia).
• 24 Agustus 1961: Peresmian, penyerahan, dan penggunaan gedung. Gedung diserahkan kepada Bapak Djaenal Abidin selaku Kepala Sekolah pertama (Prasasti di ruang Kepala Sekolah).

Dengan peresmian ini, siswa berpindah dari bekas Sekolah Tionghoa ke gedung baru, sementara gedung lama dialihfungsikan menjadi asrama bagi 13 orang guru yang mengajar saat itu.

Dinamika dan Peristiwa Besar

Gempa Bumi 1967

Sekolah pernah mengalami masa sulit saat terjadi gempa bumi besar pada tahun 1967. Gedung sekolah hancur dan retak serius. Siswa terpaksa dipindah ke Asrama AD di Aula Soedali Sedayu. Seperti semut, para siswa beriringan membawa bangku dan meja mereka sendiri ke tempat pengungsian agar tetap bisa belajar.

Pendirian SMP Bhakti & Pengembangan Lahan

Seiring berkembangnya jumlah siswa, guru-guru berinisiatif mendirikan SMP Bhakti Turen untuk menampung siswa yang tidak diterima di SMP Negeri. Sekolah ini beroperasi siang hari dan dipimpin oleh Bapak Abdul Ghani Djamhoeri.

Terkait lahan, pada tahun 1984 lapangan belakang sekolah sempat diambil alih oleh Pindad untuk tanaman mendong. Namun, pada tahun 2001 tanah tersebut dikembalikan ke SMP untuk sarana pembelajaran. Akhirnya, pada tahun 2005 dimulailah pembangunan gedung belakang yang kini terdiri dari 11 Ruang Kelas, Perpustakaan, dan Kantin.

Daftar Kepala Sekolah (1959 – Sekarang)

Demikian sekelumit sejarah berdirinya SMP Negeri 1 Turen. Kiranya dapat dipergunakan bagi yang berkepentingan untuk melengkapi memori bagi generasi penerus agar gedung tersebut dapat terus digunakan sebagai sarana pembangunan dan peningkatan Ketahanan Sekolah.

Salam Kanti Raras Trus Dumadi!